Dulu, saat hati sedang berperang dengan perasaan, seringkali saya berpendapat. Kenapa tidak kita lepaskan kalau memang kita sudah sayang sepenuh hati. Sepenuh jiwa. Kenapa kita tidak biarkan dia pergi?
Tapi hari-hari yang berlalu membuat saya semakin mengerti kenapa semuanya terjadi. Andai dia tidak merasa bahagia dengan kita, andai kita tidak mampu membahagiakan dia, kenapa kita terus menyiksa perasaan dia? Kenapa kita terus membiarkan kebahagiaan dia terkubur mati? Tapi, tidak semua orang kuat untuk merima semua itu :(
Ilustrasi Perpisahan |
Seseorang mengatakan "Bila dia bahagia, kita akan merasa bahagia juga. Sebab kebahagiaan dia salah satu dari kebahagiaan kita. " Kalau ikhlas, kenapa masih menangis? Kalau benar membiarkan dia cari kebahagiaan dia sendiri, kenapa masih jejaki dia? Kenapa masih tak berhenti memikirkan dia? Hanya karena satu alasan. Hanya karena kita masih belum ikhlas, belum rela.
"Rela bukan berarti tidak ada tangisan tetapi adalah penerimaan tanpa persoalan terhadap apa yang telah ditentukan oleh Allah. "Ketika kita rela atas sesuatu yang mengecewakan hati kita, maka percayalah Allah akan menggatikan kekecewaan itu dengan sesuatu yang tak terduga." Jadi, kenapa takut untuk melepaskan segalanya.
Mengenang Perpisahan |
Memang susah. Susah untuk lupakan segalanya. Terlebih bila kita mulai memikirkan kita akan sendiri. Sendiri dalam semua hal yang selama ini kita lakukan bersama dia. Terluka. Mana mungkin untuk melupakan segalanya dalam satu hari. Tapi sampai kapan? Sampai jika kita terus hidup bersama kenangan yang sudah berlalu. Sampai jika tetap berharap dia akan kembali seperti dulu. Sampai jika terus menoleh ke belakang? Sampai menemukan jejak yang telah hilang.
"Allah memberi apa yang kita perlu, bukan apa yang kita mau. Maka, ikhlaskan hati untuk menerima. Allah tak izinkan, berarti Allah tak relakan. Sesungguhnya Allah tahu apa yang terbaik untuk kita. "
Jika terus hidup bersama kenangan, memang mustahil untuk melupakan dia. Move on. Ubah cara hidup kita.
Kalau selama ini kita menjauh dari Allah, apa salahnya kita ambil kesempatan untuk mendekatkan diri dengan Allah. Luapkanlah segalanya, Allah pasti mendengar. Menangislah di setiap sujud kita. Sampaikan segala isi hati kita yang tak mampu kita luapkan pada orang lain. Allah tak pernah tinggalkan kita.
"Ketika Allah rindu pada hambanya, ia akan mengirinkan sebuah hadiah istimewa melalui malaikat Jibril yang isinya adalah ujian. Dalam hadits Kudsi Allah berfirman; Pergilah pada hambaKu lalu timpakanlah berbagai ujian padanya karena Aku ingin mendengar rintihannya. "(HR Thabrani dari Abu Umamah)"
Manusia akan pergi tinggalkan kita juga bahkan sejuta janji manis yang dia berikan. Meskipun segunung harapan yang dia berikan. Tapi Allah tak pernah begitu. Allah selalu ada untuk hambanya."Siapapun yang kamu cintai kelak akan berpisah denganmu. Cintai Allah SWT, yang tidak pernah meninggalkanmu. " "Sejauh mana pun langkah kaki kita tersasar. Ingatlah Allah selalu ada dan tak pernah tinggalkan kita. Dia tunggu. Dia rindu. "
Perpisahan Termanis |
Ingatlah untuk setiap yang terjadi pasti ada hikmah tersendiri. Jangan risau, jangan takut untuk melepaskan karena Allah janjikan yang terbaik untuk hambanya. Yakin dengan jodoh yang telah Allah tetapkan. "Jodoh ditentukan oleh Allah sewaktu kita berumur 4 bulan di dalam kandungan ibu. (Malaikat akan tulis nama kita, rezeki, kerja, kahwin dengan siapa, cerai atau tidak, anak berapa dan semuanya tentang diri) - Ustaz Azhar Idrus " Sampai saat dan ketika kita akan bertemu dengan jodoh. Hanya perlu yakin.
Harus kuatkan hati untuk terima kehilangan karena itu yang terbaik untuk kita dan juga dia. Demi kehidupan masing-masing. Perasaan tak bisa dipaksakan. Kita mungkin dipertemukan dengan orang yang salah pada awalnya. Itu untuk mengajar kita jadi lebih dewasa. Belajar dari segala kesalahan dan kekurangan. Perbaiki diri untuk jadi yang terbaik. "Jodoh itu rahasia Allah. Itu yang saya pegang sekarang, Dia temukan kita dengan orang yang salah pada awalnya, dan menemukan jodoh yang sesuai di pengakhirannya. Kenapa?Karena Dia sayang kita. Janganlah sesekali kita menjauhi Dia. "
Jadi, bagaimana? Sudah ikhlaskah hati untuk terima segalanya. Sudah bisa untuk rela? Atau masih harus?
Dekatkan diri dengan Allah dan kita akan mendapatkan jawaban.
Allah telah menetapkan kebahagiaan untuk setiap hambaNya. "Jika sesuatu itu milik kita. Sesulit apapun jalannya. Apapun rintangannya. Pasti akan jadi milik kita karena memang untuk kita. Tapi, jika sesuatu itu bukan milik kita. Meskipun mudah jalannya. Meskipun bersusah payah kita ingin mendapatkannya. Tidak akan pernah jadi milik kita. Karena memang bukan untuk kita. "
Serahkan hati ini pada Allah. InsyaAllah segalanya akan baik-baik saja. Hati kita milik Allah. Bila rasa sedih, berbaliklah pada Allah. Bila rasa bingung, berbaliklah pada Allah. Bila senang, berbaliklah juga pada Allah.
Semua isi artikel yang baru saja Anda baca, adalah ungkapan isi hati dari penulis. Semoga kita semua diberikan kekuatan tatkala dihadapkan pada peristiwa perpisahan. Setiap orang pasti akan mengalami perpisahan dengan orang yang disayang, pasti! Pada akhirnya, semua akan kembali ke hadapan-Nya :)