Atau pacar kita tiba-tiba menjauh tapi enggak ngasih kepastian melanjutkan hubungan atau enggak. Bagaimana ya cara menghadapi hubungan yang menggantung supaya bebas dari rasa galau?
Hehe, mungkin saat ini Anda sedang tertarik dengan seseorang. Namun seseorang tersebut terkesan menanggapi dengan dingin :v. Bagaimana perasaan Anda? Ya galau lah pasti. Tetapi ada pelajaran baik tentang peristiwa seperti ini.
Kegalauan Dibalik Senyuman |
Gebetan Takut Komitmen
Hubungan yang menggantung bisa saja karena gebetan kita belum siap pacaran. Mungkin dia masih ragu buat jadian, atau takut kalau pacaran nanti merasa enggak bebas. Gebetan yang takut komitmen seperti ini harus kita kasih keyakinan yang tinggi supaya lebih percaya diri. Kasih petunjuk kalau jadian nanti enggak akan merubah apapun. Buktikan kalau kita bukan tipebposesif atau gampang cemburu supaya dia merasa lebih yakin dan nyaman.
Player
Bisa jadi hubungan yang menggantung karena pasangan kita player. Entah gebetan atau pacar, seorang player suka dikelilingi banyak fans. Ada tingkat kepuasan dalam dirinya kalau dia disukai atau dipuji banyak orang. Kalau gebetan kita makin lama kelihatannya main-main, artinya dia hanya flirting bukan berarti niat pacaran. Sedangkan pacar yang sering mengumbar kata putus tapi enggak pernah putus secara benar atau malah gantung, artinya butuh waktu mencari orang lain buat pengganti saat putus nanti.
Masih Bimbang
Bisa jadi masalah yang dia hadapi antara kita berdua terlalu berat buat dia. Mungkin saja dia masih galau soalnya dia sayang sama kita. Gara-gara masih sayang, dia butuh waktu buat berpikir apakah pilihannya nanti tepat atau enggak. Kalau pasangan kita dalam posisi ini atau sedang minta break, usahakan jangan terlalu menerornya. Semakin sering kita meneror atau memaksakan dia memberikan keputusan, semakin besar dia menjauhi kita.
Takut Menyakiti
Selain bimbang, ada juga kemungkinan besar kalau dia takut menyakiti hati kita. Dia khawatir kalau kejujurannya nanti malah bikin kita merasa sedih atau tambah galau. Seseorang seperti ini biasanya menunggu waktu kapan dirinya dan kita siap buat ketemu. Dan, kebanyakan dari mereka menghindari momen putus dan berharap kita mengetahuinya sendiri.
Dari semua faktor di atas, manakah yang paling mungkin menjadi pemicu kegalauan? Pastilah yang terjadi pada setiap orang juga berbeda-beda. Hal yang lebih penting adalah, sebisa mungkin kita harus bisa menjaga diri sendiri, kontrol atas diri sendiri, koreksi diri sendiri bukan orang lain.
Niscaya kita tidak akan menyakiti orang lain. Dan jika kita tidak menyakiti orang lain, maka orang lain tidak akan rela menyakiti kita. Sejahat apapun, seburuk apapun setiap karakter manusia, pastilah ada sisi nurani yang baik di dalam hatinya.
Gapailah setiap cita dan cinta, karena setiap cita dan cinta pastilah didasari dengan tujuan baik. Jika sudah dengan dasar niat baik, semoga Allah akan senantiasa menyertai dan memberikan kelancaran serta kemudahan dari setiap yang kita usahakan. Amin :)