Inspirasi Kisah Nyata Perjuangan Seorang Janda Penjual Jamu Panggul

Seorang janda penjual jamu dengan lima orang anak harus hidup bersamaan melawan kerasnya badai kehidupan, tanpa harta warisan dan tanpa tanah peninggalan.

Hidup adalah sebuah perjuangan panjang untuk menggapai keinginan. Keinginan hanyalah sekedar keinginan jika tanpa diiringi dengan doa dan usaha.

Begitu halnya dengan nasib janda penjual jamu panggul ini. Setiap hari dia harus berjualan ke desa seberang, bahkan harus menyeberang sungai untuk sampai ke desa tetangga demi berjualan jamu.

Hal itu dilakoninya dengan penuh kerja keras tanpa kenal lelah. Ternyata beberapa saudaranya yang belum memiliki anak akhirnya turut membantu merawat anak-anaknya. Sehingga dia sekarang hanya merawat  tiga orang anak saja.

Ilustrasi Jamu Gendong

Hari silih berganti, berkat kegigihannya bekerja keras, kini anak-anaknya pun telah lulus SMA dengan nilai yang memuaskan. Kelima anaknya sekarang telah tumbuh dewasa dan hidup dengannya kembali. Dua kakak paling sulung ingin melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, namun lagi-lagi gara-gara masalah biaya hal ini terhalang.

Pada akhirnya kedua saudara sulung ini berniat untuk bekerja sambil kuliah untuk menopang biaya hidup dan biaya kuliah selama di kota perantauan tempat perguruan tinggi berada. Sementara Sang ibu, janda penjual jamu dan adik-adiknya terus berjuang untuk mengais rezeki.

Hidup Berjuang

Tahun berganti tahun, luluslah kakak sulung. Dia berhasil mendapat gelar sarjana dan kemudian diterima sebagai guru matematika di sebuah sekolah menengah atas.Llalu satu tahun kemudian disusul oleh adiknya, sulung kedua, yang berhasil menjadi guru bahasa inggris di sekolah menengah atas juga.

Dua tahun kemudian disusul oleh anak ketiga si Janda, lulus sarjana dan diterima menjadi guru sejarah di sebuah sekolah negeri. Sedangkan anak keempatnya merantau ke kalimantan bersama suami, dan si bungsu beberapa tahun kemudian lulus kesarjanaan dari fakultas Hubungan Intenasional.

Berjuang Hidup

Namun sayang si bungsu kurang beruntung dan nasib tidak memperbolehkannya untuk bekerja di kedutaan asing di Indonesia sesuai jurusannya semasa kuliah, maka dia bekerja sebagai manager di sebuah minimarket.

Waktu terus berlalu, akhirnya sekitar tiga tahun yang lalu Sang janda penjual jamu bersama si anak sulungnya serta istrinya menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Dan pada tahun 2012 ini disusul juga oleh keberangkatan haji si anak kedua bersama suaminya ke Mekkah juga.

Langkah Hidup

Alhamdulilahh,,, puji syukur Allah SWT yang telah mengubah jalan hidup Sang penjual jamu dan anak-anaknya, hingga kini berhasil menghantantarkan anak-anaknya menjadi anak yang sukses dan sholehah.

Bahkan 2011 kemarin kakak sulung berhasil lulus studi lagi dengan gelar S2. Ternyata setelah ditanya apakah rahasia kesuksesan si penjual jamu adalah, kekuatan doa, sedekah dan berpuasa. Mendekatkan diri pada Allah dan terus berusaha mengubah hidup adalah cara yang diridhoi Allah SWT. Karena sejatinya Allah sangat dekat dengan hamba-hambanya yang mau berdoa padaNya.

Do'a Ibu

Ya, doa seorang ibu terhadap anak-anaknya sangat makhbul, maka janganlah kalian sekali-kali durhaka kepada orang tua, terutama ibu. Ibulah yang melahirkan dan mendidik kita dari kecil.

Semoga kisah ini bisa menginspirasi banyak orang, bahwa kesuksesan itu juga buah kerja keras dan doa hambanya. Dan doa yang termanjur adalah doa dari seorang Ibu.